Mengembalikan Kewibawaan Mahkamah Agung Sebagai Peradilan Yang Agung

Authors

  • Dudu Duswara Machmudin Mahkamah Agung Republik Indonesia Jl. Medan Merdeka Utara No. 9 -13. Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31078/jk1012

Keywords:

Authority, Supreme Court, Supreme Court of Justice

Abstract


Authority, protection, legal certainty and justice are absolute requirements for a country which is based on law. All judges should endeavor to harmonize justice based on the provisions of law (legal justice), justice based on morality (moral justice) and justice based on the will of the people (social justice). Supreme Court as the highest of all courts in the country should be filled with Justices who act as the reformer of law to realize clean court. The great authorities and duties the justices have require a high degree of responsibility in order that the decisions issued are for the sake of  justice and in the Name of God Almighty. This denotes  that  law enforcement,  truth and justice must be accounted  for either  to  human  or God. Supreme Court Justices are expected to integrate the three concept of justices in order that harmonization of legal responsibility and social satisfaction which is built on morality based on goodness and badness as the standard can be realized. As the Reformer of law,  Supreme Court Justice should be able and have   the courage to make breakthrough which is not against the law and social justice and the morality itself.

References

A. Buku-buku:
Bagir Manan, H., Menjadi Hakim Yang Baik, Penerbit Mahkamah Agung Republik Indonesia, Jakarta, 2007.
Bernard Arief Sidharta, Catatan Usulan Penelitian Program Doktor Ilmu Hukum, Program Pascasarjana Unpar, Bandung, 2009.
Departemen Kehakiman Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pida-na, Penerbit Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-undangan, Jakarta, 1995.
Djohansjah, J., Legal Justice, Moral Justice, dan Social Justice dalam Pe-nyelesaian Tindak Pidana Korupsi dalam Pedoman Perilaku (Code of Conduct), Kode Etik Hakim dan Makalah Berkaitan, Penerbit Mahkamah Agung Republik Indonesia, Jakarta, 2004.
_______, Reformasi Mahkamah Agung Menuju Independensi Kekua-saan Kehakiman, Penerbit Kesaint Blanc, Bekasi Timur, 2008.
Dudu Duswara Machmudin, Disertasi: Kedudukan dan Peran Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia, Program Doktor Ilmu Hukum, Program Pasca-sarjana, Universitas Parahyangan, Bandung, 2010.
Harifin Andi Tumpa, Menuju Peradilan Yang Agung, Penerbit Rangkang Education, Yogyakarta, 2012.
Hasbie As-Shiddieqie, Filsafat Hukum Islam, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1970.
Laica Marzuki, H.M., Berjalan-jalan di Ranah Hukum (Pikiran-pikiran Le-pas), Buku Kesatu, Penerbit Sekretariat Jenderal dan Kepa-niteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Jakarta, 2006.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta, 2002.
Rifyal Ka’bah, Legal Justice, Moral Justice, and Social Justice dalam Pedoman Perilaku Hakim (Code of Conduct), Kode Etik Hakim, dan Makalah Berkaitan, Penerbit Mahkamah Agung Republik Indonesia, Jakarta, 2004.
Sebastiaan Pompe, Runtuhnya Institusi Mahkamah Agung, Penerbit Lem-baga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan, Jakarta, 2012
Valerine, J.L. Krieskhoff, Tanggung Jawab Profesi, Fakultas Hukum Uni-versitas Indonesia, Jakarta, 2011.
Wasingatu Zakiyah, dkk., Menyingkap Tabir Mafia Peradilan, Penerbit In-donesia
Corruption Watch, Jakarta Selatan, 2002.

B. Peraturan Perundang-undangan:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Setelah Amandemen Pertama sampai dengan Keempat.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mah-kamah Agung.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2009 tentang Peng-adilan Tindak Pidana Korupsi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang Ke-kuasaan Kehakiman.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009 tentang Per-adilan Umum.
Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia Nomor 047/KMA/-SKB/IV/2009 dan Nomor 02/ SKB/P.KY/IV/2009 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim, Penerbit Mahka-mah Agung dan Komisi Yudisial, Jakarta, 2010.
Peraturan Bersama Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Komisi Yu-disial Republik Indonesia Nomor 02/PB/MA/IX/2012 dan 02/-PB/P.KY/09/2012 tentang Panduan Penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim

Downloads

Published

2016-05-20

How to Cite

Machmudin, Dudu Duswara. 2016. “Mengembalikan Kewibawaan Mahkamah Agung Sebagai Peradilan Yang Agung”. Jurnal Konstitusi 10 (1):33-48. https://doi.org/10.31078/jk1012.

Issue

Section

Articles