Mahkamah Konstitusi dan Penafsiran Hukum yang Progresif

Authors

  • Mahrus Ali

DOI:

https://doi.org/10.31078/jk715

Keywords:

constitutional court, progressive law, legal interpretation

Abstract


The main maxim of progressive law is law for human, not human for law. Since stressing to human existence to enforce the law, the progressive law rejects the status quo based on legal positivism, the existence of written legal text containing many weaknesses, and pays more attentions to the role of human behavior. In the context of constitutional court roles as the sole and the highest interpreter of the constitution, the interpretation of progressive law wants the institutional court not strictly rely on the written text, not to use legal positivism as a paradigm in interpreting the law, but focusing on rechtsidee, values, and way of life written on Pancasila to implement the substantive justice, not the existence of legal texts in constitution of  1945.

References

“Hukum itu Perilaku Kita Sendiri”, Kompas, 23 September 2002. “Indonesia Butuhkan Penegakan Hukum Progresif”, Kompas, 15 Juni 2002.
Abdul Bari Azed, “Aliran Sociological Jurisprudence dan Cita-cita Pancasila di Bidang Hukum”, dalam Lili Rasjidi dan B. Arief Sidharta, 1989. Filsafat Hukum Mazhab dan Refleksinya, Bandung: Remaja Karya CV.
Abdul Latif, 2009. Fungsi Mahkamah Konstitusi Upaya Mewujudkan Negara Hukum yang Demokratis, Cetakan Kedua, Yogyakarta: Total Media.
Abdul Rasyid Thalib, 2006. Wewenang Mahkamah Konstitusi dan Implikasinya dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia, Cetakan Pertama, Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Achmad Sodiki, 2009. “Hak Atas Informasi Sebagai Hak Konstitusional dan Akses Publik pada Keadilan”, makalah disampaikan pada General Lecture Klinik Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Februari 13.
Anthon F. Susanto, “Menggugat Fondasi Filsafat Ilmu Hukum Indonesia”, dalam Sri Rahayu Oktoberina dan Niken Savitri, (Penyunting), 2008. Butir-butir Pemikiran dalam Hukum Memperingati 70 Tahun Prof. Dr. B. Arief Sidharta, Bandung: Refika Aditama.
_________, 2007. Teks dalam Realitas Hukum Sintesis Pendekatan Chaos dan Hermeneutik Dekonstruksi sebagai Fondasi Filsafah Pengembangan Ilmu Hukum, Ringkasan Disertasi, Program Doktor Ilmu Hukum, Semarang: Universitas Diponegoro.
Bernard Arief Sidharta, Filsafat Hukum Pancasila, Bahan Kuliah Program Pascasarjana Magister Hukum, FH UII, tidak diterbitkan, tt.
_________, 2000. Refleksi tentang Struktur Ilmu Hukum Sebuah Penelitian tentang Fundasi Kefilsafatan dan Sifat Keilmuan Ilmu Hukum Sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Hukum Nasional Indonesia, Cetakan Kedua, Bandung: Mandar Maju.
FX. Adji Samekto, 2005. Studi Hukum Kritis Kritik terhadap Hukum Modern, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Gatut Saksono, 2007. Pancasila Soekarno, Yogyakarta: Rumah Belajar Yabinkas.
George P. Fletcher, 1996. Basic Concepts of Legal Thought, New York: Oxford University Press.
Hedar Laudjeng dan Rikardo Simartana, 2000, “Pendekatan Mazhab Hukum Non-Positivistik dalam Bidang Hukum Sumberdaya Alam”, Jurnal Wacana, Vol 6.
Herman Bakir, 2007. Filsafat Hukum Desain dan Arsitektur Kesejarahan, Bandung: Refika Aditama.
Ifdhal Kasim, 2000, “Mempertimbangkan ‘Critical Legal Studies’ dalam Kajian Hukum di Indonesia”, Jurnal Wacana, Vol 6.
Jeffrie G. Murphy and Jules L. Coleman, 1990. Philosophy of Law An Introduction to Jurisprudence, Revised Edition, London: Westview Press.
Jimly Asshiddiqie, 2005. “Pengenalan Mahkamah Konstitusi dan Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi” makalah disampaikan dalam Temuwicara Mahkamah Konstitusi dengan Pejabat Pemerintah Daerah se-Indonesia tentang Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Jakarta, April, 7-9.
Michael J. Clark, 1994, “Faucault, Gadamer and the Law: Hermeneutics in Postmodern Legal Thought”, University of Toledo Law Review, Vol. 26.
Moh. Mahfud MD, 2009. “Peran Mahkamah Konstitusi dalam Pengembangan Hukum Progresif untuk Keadilan Sosial”, makalah disampaikan dalam Seminar “Menembus Kebuntuhan Legalitas Formal Menuju Pembangunan Hukum dengan Pendekatan Hukum Progresif” Semarang, Universitas Diponegoro, Desember 19.
_________, 2007. Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi, Cetakan Pertama, Jakarta: LP3ES.
Munafrizal Manan, “Mahkamah Konstitusi dan Penafsiran Tekstual”, Harian Tempo, 26 Februari 2009.
Niken Savitri, 2008. HAM Perempuan Kritik Teori Hukum Feminis terhadap KUHP, Bandung: Refika Aditama.
Notonagoro, 1980. Pancasila Secara Ilmiah Populer, Jakarta: CV. PanjturanTudjuh.
Paulus Wahana, 1993. Filsafat Pancasila, Yogyakarta: Kanisius.
R.M Dworkin, 2007. Filsafat Hukum Sebuah Pengantar, Diterjemahkan oleh Yudi Santoso, Yogyakarta: Merkid Press.
R.M.W Dias, 1985. Jurisprudence, Fifth Edition, London: Butterworhts.
Satjipto Rahardjo “Penafsiran Hukum yang Progresif” dalam Anthon Freddy Susanto, 2005. Semiotika Hukum Dari Dekonstruksi Teks Menuju Progresivitas Makna, Cetakan Pertama, Bandung: Refika Aditama.
_________, “Hukum Progresif sebagai Dasar Pembagunan Ilmu Hukum Indonesia”, dalam Ahmad Gunawan dan Mu’ammar Ramadhan, 2006. Menggagas Hukum Progresif Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, IAIN Walisongo dan Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro.
_________, 2007. Biarkan Hukum Mengalir, Jakarta: Jakarta.
_________, 2006. Hukum dalam Jagat Ketertiban, Jakarta: UKI Press.
_________, 2009. Hukum dan Perilaku Hidup Baik adalah Dasar Hukum yang Baik, Jakarta: Kompas.
_________, 2006. Membedah Hukum Progresif, Jakarta: Kompas.
_________, 2003. Sisi-sisi Lain dari Hukum di Indonesia, Jakarta: Kompas.
Siti Soendari dan Agni Udayati (Editor), 1996. Hukum Adat (dalam Alam Kemerdekaan Nasional dan Persoalannya Menghadapi Era Globalisasi), Surabaya: UBHARA Press.
Soejadi, 1999. Pancasila Sebagai Sumber Tertib Hukum Indonesia, Yogyakarta: Lukman Offset.
Sudijono Sastroatmojo, 2005, “Konfigurasi Hukum Progresif”, Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 8 No. 2 September.
Sutandyo Wignjosoebroto, 2002, “Permasalahan Paradigma dalam Ilmu Hukum”, Jurnal Wacana, Vol 6.
Theo Huijbers, 1982. Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah, Yogyakarta: Kanisius.

Downloads

Published

2016-05-20

How to Cite

Ali, Mahrus. 2016. “Mahkamah Konstitusi Dan Penafsiran Hukum Yang Progresif”. Jurnal Konstitusi 7 (1):067-090. https://doi.org/10.31078/jk715.

Issue

Section

Articles