Positive Legislature Decisions by the Constitutional Court
Putusan Positive Legislature oleh Mahkamah Konstitusi
DOI:
https://doi.org/10.31078/jk2044Keywords:
Constitutional Review, Constitutional Justices, Decisions Granted, Positive Legislative DecisionsAbstract
The shift in the role of the Constitutional Court, which has tended tobecome a positive legislator in the last 11 years, began with the existenceof Constitutional Court Decision Number 48/PUU-IX/2011, which, in itsessence, eliminated the limitations on the role of constitutional judges inrendering decisions with a regulatory nature. Consequently, in the last11 years, out of 198 accepted decisions, 107 positive legislative decisionswere identified, and when presented, these positive legislative decisionsconstituted a majority of 54% of the total decisions. The practice ofpositive legislation itself appears to be ineffective, primarily due tothe fact that out of the total 107 decisions, only 26 decisions wereimplemented by the addressees of the decisions. Through normativejuridical research using a statute approach and conceptual approach,this study is focused on understanding why the practice of positivelegislation is not optimal. This is because there is no legal basis, it doesnot fall within the Constitutional Court’s domain to decide cases witha regulatory nature, and there is no obligation for the addressees ofthe decisions to implement positive legislative decisions.
References
Ali, M. Mahrus, Meyrnda Rahmawati, dan Sukri Asyari. “Tindak Lanjut Putusan Mahkamah yang Bersifat Konstitusional Bersyarat Serta Memuat Norma Baru.” Jurnal Konstitusi 12, no. 3 (2015): 631-62. https://doi.org/10.31078/jk12310.
Fajarwati, Meirina. “Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi Dalam Program Legislasi Nasional.” Jurnal Kajian 22, no. 3 (2017): 195-204. https://doi.org/10.22212/kajian.v22i3.1512.
Firdaus, Muhammad Rijal, et al. “Judicial Preview Sebagai Mekanisme Preventif terhadap Ketidakpastian Hukum Akibat Putusan Inkonstitusional Bersyarat Oleh Mahkamah Konstitusi.” Jurnal Sosio Yustisia: Jurnal Hukum dan Perubahan Sosial 3, no. 1 (2017): 33-50. https://jurnalpps.uinsby.ac.id/index.php/sosioyustisia/article/view/36.
Hakiki, Yuniar Riza, dan Taufiqurrahman. “Gagasan Penataan Legislasi Nasional Berbasis Ratio Decidendi dan Orbiter Dictum Putusan Mahkamah.” Jurnal Konstitusi 2, no. 1 (2023): 78-99. https://doi.org/10.31078/jk2015.
Hermanto, Bagus, dkk. “Penegasan Kedudukan Penjelasan Suatu Undang-Undang: Tafsir Putusan Mahkamah.” Jurnal Legislasi 17, no. 3 (2020): 251-68. https://doi.org/10.54629/jli.v17i3.612.
Idris, Munawara, dan Kusnadi Umar. “Dinamika Mahkamah Dalam Memutus Perkara Judicial Review.” Jurnal Siyasatuna 1, no. 2 (2020): 263-77.
Jimly, and Ahmad Shahrizal. Peradilan Konstitusi di Sepuluh Negara. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah RI, 2006.
Johansyah. “Kedudukan Mahkamah Sebagai Lembaga Negara Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.” Jurnal Solusi 17, no. 2 (2019): 94–105. https://doi.org/10.36546/solusi.v17i2.167.
Mahanani, Anajeng Esri Edhi. “Impresi Putusan Mahkamah Konstitusi Bersifat Positive Legislature Ditinjau dari Progresivitas Hukum dan Teori Pemisahan Kekuasaan.” Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum 54, no. 2 (2020): 421-41. https://doi.org/10.14421/ajish.v54i2.920.
Mahfud, Moh. MD. Perdebatan Hukum Tata Negara. Jakarta: Rajawali Press, 2011.
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 48/PUUIX/2011 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2011.
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. “Perkara Pengujian Undang-Undang.” Diakses December 29, 2022. https://www.mkri.id/index.php?page=web.RekapPUU&menu=18.
Martitah. Mahkamah Konstitusi: Dari Negative Legislature ke Positive Legislature? Edited by Fajar Laksono Soeroso. 1st ed. Jakarta: Konstitusi Press, 2013.
Maulidi, M. Agus. “Menyoal Kekuatan Eksekutorial Putusan Final dan Mengikat Mahkamah.” Jurnal Konstitusi 16, no. 2 (2019): 339-62. https://doi.org/10.31078/jk1627.
Meidiana. “Integrasi Pengujian Peraturan Perundang-Undangan Oleh Mahkamah.” Jurnal Hukum 2, no. 2 (2019): 381-408. https://doi.org/10.22437/ujh.2.2.381-408.
Mochtar, Zainal Arifin. Kekuasaan Kehakiman Mahkamah dan Diskursus Judicial Activism vs Judicial Restraint. Depok: Rajawali Press, 2021.
Muda, Iskandar. “Tindak Lanjut Lembaga Negara Pembentuk Undang-Undang terhadap
Pesan Hukum Putusan Mahkamah.” Jurnal Konstitusi 20, no. 1 (2023): 58-77. https://doi.org/10.31078/jk2014.
Muhtadi. “Problematika Yuridis Sistem Alokasi Hukum Dalam Pengawasan Hakim.” Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum 9, no. 2 (2015): 182-98. https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v9no2.596.
Nugroho, Rahmat Muhajir. “Urgensi Pengaturan Perkara Constitutional Complaint Dalam Kewenangan Mahkamah.” Jurnal Ilmu Hukum NOVELTY 7, no. 1 (2016): 11-24. http://dx.doi.org/10.26555/novelty.v7i3.a3931.
Octavia, Nurul Aini. “Mengenal Amar Putusan Konstitusional Bersyarat dan Inkonstitusional Bersyarat yang Dianut Mahkamah Dalam Pengujian Undang-Undang: Kesalahan Teoritik Dalam Putusan Mahkamah No. 91/PUU-XVIII/2020.” Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam
, no. 2 (2022): 171-86. https://doi.org/10.21111/ijtihad.v16i2.8765.
Palguna, I Dewa Gede. Constitutional Complaint. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.
Prabowo, Agus, dan Agus Manfaluthi. “Kajian Yuridis terhadap Peran Mahkamah Konstitusi sebagai Positif Legislator Atas Putusan Nomor 21/PUU-XII/2014 Tentang Penambahan Objek Penetapan Status Tersangka dalam Praperadilan.” Diversi 3, no. 1 (2017): 93-138. https://doi.org/10.32503/diversi.v3i1.158.
Putra, Antoni. “Implikasi Putusan Inkonstitusional Bersyarat dalam Putusan Mahkamah.” Jurnal Konstitusi 20, no. 1 (2023): 58-77. https://doi.org/10.31078/jk2014.
Putri, Intan Permata, dan Mohammad Mahrus Ali. “Karakteristik Judicial Order Dalam Putusan Mahkamah dengan Amar Tidak Dapat Diterima.” Jurnal Konstitusi 16, no. 4 (2019): 883-904. https://doi.org/10.31078/jk16410.
Rahman, Faiz, dan Dian Agung Wicaksono. “Eksistensi dan Karakteristik Putusan Bersyarat Mahkamah.” Jurnal Konstitusi 13, no. 2 (2016): 348-78. https://doi.org/10.31078/jk1326.
Rahman, Faiz. “Anomali Penereapan Klausuk Bersyarat dalam Putusan Pengujian Undang- Undang terhadap Undang-Undang Dasar.” Jurnal Konstitusi 17, no. 1 (2020): 27-53. https://doi.org/10.31078/jk1712.
Saleh, Ahmad, et al. Hukum Tata Negara. Bandarlampung: Aura, 2020.
Sari, Adena Fitri Puspita, dan Purwono Sungkono Raharjo. “Mahkamah Konstitusi Sebagai Negative Legislator dan Positive Legislator.” Souvereignty 1, no. 4 (2022): 681–91. https://doi.org/10.13057/souvereignty.v1i4.112.
Satriawan, Muhammad Iwan, dan Mukhlis. “Memurnikan Mahkamah.” Jurnal SASI 24, no.1 (2018): 47-58. https://doi.org/10.47268/sasi.v24i1.118.
Setiawan, Andri. “Kekuatan Mengikat Putusan Pengujian Undang-Undang Oleh Mahkamah Terhadap Putusan Pengujian Peraturan Perundang-Undangan Oleh Mahkamah Agung.” Jurnal Legislasi Indonesia 18, no. 1 (2021): 19. https://doi.org/10.54629/jli.v18i1.796.
Susanto, Mei. “Kewenangan Mahkamah Konstitusi sebagai Negative Budgeter dalam Pengujian Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.” Jurnal Konstitusi 14, no. 4 (2017): 728-56. https://doi.org/10.31078/jk1442.
Tim Penyusun. Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Latar Belakang, Proses, dan Hasil Pembahasan 1999-2002, Buku VI Kekuasaan Kehakiman. Jakarta: Sekretaris Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, 2010.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Konstitusi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Copyright of the published articles will be transferred to the journal as the publisher of the manuscripts. Therefore, the author confirms that the copyright has been managed by the publisher.
- The publisher of Jurnal Konstitusi is The Registrar and Secretariat General of the Constitutional Court of the Republic of Indonesia.
- The copyright follows Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License: This license allows reusers to distribute, remix, adapt, and build upon the material in any medium or format for noncommercial purposes only, and only so long as attribution is given to the creator. If you remix, adapt, or build upon the material, you must license the modified material under identical terms.