The Idea of Structuring National Legislation Based on The Ratio of Decidendi & Obiter Dictum Constitutional Court Decision
Gagasan Penataan Legislasi Nasional Berbasis Ratio Decidendi dan Obiter Dictum Putusan Mahkamah Konstitusi
DOI:
https://doi.org/10.31078/jk2015Keywords:
Arrangement of Legislation, Ratio Decidendi, Obiter DictumAbstract
MK decission which are "rejecting" and "unacceptable", often contain a constructive “ratio decidendi/obiter dictum” to the formation of the UU, but has not been effectively acted upon in the Prolegnas. This study analyzes: (1) the urgency of national legislation arrangements based on the ratio decidendi/obiter dictum; (2) the formulation of national legislation arrangements based on the ratio decidendi/obiter dictum. This normative research concludes: (1) UU must be formed based on the constitution, but the constitutional messages/guidelines in the MK’s legal considerations-that impactful on the substance of the UU are not followed up. (2) revise Article 18 of the Law No.12 of 2011 as ammanded through the Law No.13 of 2022 on the Establishment of Law and Regulation; give priority weight-to the law affected by the MK decision and include in the Prolegnas priority; the substance of the MK decision must be followed up in the drafting; and institute constitutional dialogue.
References
Akhdi Martin Pratama. “Soal Larangan Wamen Rangkap Jabatan, Ini Kata Stafsus Erick Thohir,” 27 Agustus 2020. https://money.kompas.com/read/2020/08/27/183545026/soal-larangan-wamen-rangkap-jabatan-ini-kata-stafsus-erick-thohir?page=all.
Akmal, Diya Ul. “Penataan Peraturan Perundang-Undangan Sebagai Upaya Penguatan Sistem Hukum di Indonesia.” Jurnal Legislasi Indonesia 18, no. 3 (30 September 2021): 296. https://doi.org/10.54629/jli.v18i3.761.
Asshiddiqie, Jimly. Perihal Undang-Undang. 1 ed. Depok: Rajawali Pers, 2017.
_______. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Depok: Rajawali Pers, 2020.
_______. Teori Hierarki Norma Hukum. Jakarta: Konstitusi Press, 2020.
Bahas RUU Pilkada, Komisi II DPR Konsultasi ke MK, https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=13046, diakses 16 November 2022.
DPR RI. “Keputusan DPR RI No. 8/DPR RI/II/2021-2022 Tentang Program Legislasi Nasional Rancangan Undang-Undang Prioritas Tahun 2022 dan Program Legislasi Nasional Rancangan Undang-Undang Perubahan Ketiga Tahun 2020-2024.” DPR RI, Desember 2021.
Eddyono, Luthfi Widagdo. Dinamika Konstitusionalisme di Indonesia. 1 ed. 1. Depok: Rajawali Pers, 2020.
Fajarwati, Meirina. “Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi Dalam Program Legislasi Nasional.” Jurnal Kajian 22, no. 3 (2017): 195–204. https://doi.org/10.22212/kajian.v22i3.1512.
Fajriyah, Mira. “Refraksi Yuridis Penetapan Program Legislasi Nasional di DPR RI.” Jurnal Konstitusi 13, no. 1 (20 Mei 2016): 48–71. https://doi.org/10.31078/jk1313.
Hadinatha, Miftah Faried. “Peran Mahkamah Konstitusi Mencegah Gejala Autocratic Legalism di Indonesia.” Jurnal Konstitusi 19, no. 4 (1 Desember 2022): 741–65. https://doi.org/10.31078/jk1941.
Hikam, Muhammad A S. “Pembentukan Undang-Undang Berdasarkan Program Legislasi Nasional.” Jurnal Legislasi Indonesia 2, no. 1 (2005): 23–30.
Huda, Ni’matul. “Problematika Pengaturan Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi Dalam Perkara Pidana Oleh Mahkamah Agung.” Jurnal Hukum Ius Quia Iustum 27, no. 3 (1 September 2020). https://doi.org/10.20885/iustum.vol27.iss3.art1.
Huda, Ni’matul. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
_______. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
_______. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 jo. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
_______. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
_______. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan
_______. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 jo. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2020 tentang Mahkamah Konstitusi
_______. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
_______. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
_______. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
Ini Daftar RUU Prolegnas Prioritas 2023, https://www.hukumonline.com/berita/a/ini-daftar-ruu-prolegnas-prioritas-2023-lt632b49a90572a/, diakses 16 November 2022.
Lumbuun, Topane Gayus. “Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi Oleh DPR RI” 6, no. 3 (2009): 18. https://doi.org/10.54629/jli.v6i3.329.
Mahkamah Konstitusi. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 36/PUU-XVIII/2020 Perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
_______. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 41/PUU-XIX/2021 Perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
_______. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XIX/2021 Perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
_______. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 80/PUU-XVII/2019 Perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Marzuki, M Laica. “Konstitusi dan Konstitusionalisme.” Jurnal Konstitusi 7, no. 4 (2010): 1–7. https://doi.org/10.31078/jk%25x.
Ningrum, Dian Ayu Widya, Al Khanif Al Khanif, dan Antikowati Antikowati. “Format Ideal Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi untuk Mengefektifkan Asas Erga Omnes.” Jurnal Konstitusi 19, no. 2 (2 Juni 2022): 314–58. https://doi.org/10.31078/jk1924.
Noviantika, Tria, dan M Shofwan Taufiq. “Eksistensi Kementerian Negara Dalam Sistem Presidensil Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara.” Muhammadiyah Law Review 5, no. 1 (Januari 2021): 1–6. http://dx.doi.org/10.24127/lr.v5i1.1496.g973.
Rachman, Irfan Nur. Politik Hukum Yudisial. Cetakan I. Depok: Rajawali Pers, 2020.
Rapat Konsultasi Pemerintah dan DPR-RI, https://www.setneg.go.id/baca/index/rapat_konsultasi_pemerintah_dan_dpr_ri, diakses 16 November 2022.
Samanta, Debayan. “Difference between Obiter Dicta and Ratio Decidendi.” Penacclaims 15 (April 2021): 1–5.
Samosir, Daniel. “Faktor-Faktor yang Menyebabkan Materi Muatan Undang-Undang Bertentangan Dengan UUD 1945.” Jurnal Konstitusi 12, no. 4 (20 Mei 2016): 773–94. https://doi.org/10.31078/jk1246.
Schyff, Gerhard van der. Judicial Review of Legislation: A Comparative Study Of The United Kingdom, The Netherlands And South Africa. Dordrecht: Springer Netherlands, 2010.
Siahaan, Maruarar. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta: Konstitusi Press, 2005.
Soeroso, Fajar Laksono. “"Pembangkangan” Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi.” Jurnal Yudisial 6, no. 3 (Desember 2013): 227–49. http://dx.doi.org/10.29123/jy.v6i3.100.
Soeroso, Fajar Laksono. Potret Relasi Mahkamah Konstitusi. Yogyakarta: Genta, 2018.
Sofian, Sofian, dan Joko Riskiyono. “Pembentukan Program Legislasi Nasional Berdasarkan Pancasila.” Tanjungpura Law Journal 3, no. 1 (31 Juli 2019): 17–41. https://doi.org/10.26418/tlj.v3i1.34499.
Sulhin, Iqrak. “Filsafat (Sistem) Pemasyarakatan.” Jurnal Kriminologi Indonesia 7, no. 1 (2010): 17.
Tim Penyusun Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MK RI, 2010.
Tim Penyusun. “Laporan Tahunan Mahkamah Konstitusi 2021.” Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi, Januari 2022.
Ulya, Zaki, dan Jl Meurandeh. “Kedudukan Wakil Menteri Dalam Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Menurut Undang-Undang Dasar Tahun 1945.” Jurnal Legislasi Indonesia 13, no. 2 (Juni 2016): 213–20. https://doi.org/10.54629/jli.v13i2.
Utang Rosidin, Rusdiana. Pengantar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Bandung: Pustaka Setia, 2018.
Winata, Muhammad Reza, Pengujian Konstitusionalitas Undang-Undang: Rigiditas Tindak Lanjut dalam Pembentukan Undang-Undang, Depok:Rajawali Pers, 2020.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Konstitusi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Copyright of the published articles will be transferred to the journal as the publisher of the manuscripts. Therefore, the author confirms that the copyright has been managed by the publisher.
- The publisher of Jurnal Konstitusi is The Registrar and Secretariat General of the Constitutional Court of the Republic of Indonesia.
- The copyright follows Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License: This license allows reusers to distribute, remix, adapt, and build upon the material in any medium or format for noncommercial purposes only, and only so long as attribution is given to the creator. If you remix, adapt, or build upon the material, you must license the modified material under identical terms.