Vonis Mahkamah Konstitusi Mengeksaminasi Keterwakilan Perempuan

Authors

  • Mohamad Faisol Pusat Kajian Konstitusi FH Unisma Malang Jl. MT. Haryono 193 Dinoyo Malang

DOI:

https://doi.org/10.31078/jk823

Keywords:

the constitutional court, verdict, female representatives, democracy

Abstract


The verdict imposed by the Constitutional Court in the form of revocation of some parts of General Election Rules which arrange the determination of the representative who has the rights to occupy the council seats is not a verdict which discriminates and hinders women rights to fight for occupying the council seats, but it gives them more available and egalitarian chances to female politicians. The Constitutional Court verdict also examines the political party to elect and decide the council representatives truly based on the aspect of rasionality, professionality, and any other special aspects supporting them.

References

Buku
Wahab, Alfina. Mahkamah Konstutusi dan Politik Perempuan.
Malang: Yayasan Permata Hati, 2010.
Budiarjo, Himawan. Pasang Surut Kedaulatan Rakyat dalam Spektrum Perpolitikan Elit. Surabaya: BP3ESS, 2009.
Munir, Misbahul. Pemilu, Demokrasi, dan Ijtihad Politik Perempuan.
Surabaya: Visipres, 2006.
Mustajab. Ranjau-ranjau Perpolitikan Perempuan. Jember: Al- Hikmah, 2010.

Makalah, Jurnal, Koran
Ahmad Mudzakir, Parpol Diuntungkan Caleg ataukah Caleg yang Menguntungkan Parpol, makalah disampaikan dalam diskusi “Peran Parpol dalam Membangun Demokrasi dan Mengalahkan Dinastiisme”, Malang, 25 Januari 2011.
Mohamad Faisol, Putusan Mahkamah Konstitusi: Jalan Terjal Membangun Demokrasi, makalah disampaikan dalam diskusi “Duri- duri Demokrasi”, (LKPPD, Malang, 2010).
Pippa Norris dalam Masnur Marzuki, Affirmative Action dan Paradoks Demokrasi, Jurnal Konstitusi PSHK-FH UII, Volume II Nomor 1, Juni 2009.
Denny Indrayana, ”Menegakkan Daulat Rakyat”, (Kompas, Selasa, 6 Januari 2009).
Fatkhuri, Putusan MK dan Keterwakilan Perempuan, (Suara Merdeka, 16 Pebruari 2009).
Syamsuddin Haris, ”Suara Terbanyak dan Kualitas Parlemen”, (Kompas, Senin, 5 Januari 2009).
Veronika S. Ata, Keterwakilan Perempuan Paska Putusan MK, (Kompas, 11-Februari 2004, diakses tanggal 19 Maret 2011).

Hasil Penelitian
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia bekerjasama dengan Pusat Studi Hukum Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Implikasi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 22-24/PUU-VI/2008 tentang Permohonan Pengujian Undang-undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum DPR, DPD, dan DPRD terhadap Kebijakan Affirmativie Action Keterwakilan di DPRD Propinsi dan Kabupaten se-daerah Istimewa Yogyakarta.

Putusan Pengadilan
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008 tentang Pengujian Undang-Undang (PUU) UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu.

Laman
http://pmbpedan.blogspot.cm/2008/12/pandangan-parpol-mengenai-putusan-mk.html
http://fatahilla.blogspot.com/2011/02/kekuatan-mengikat-putusan-ultra-petita.html, diakses tanggal 17 Maret 2011.
http://www.answers.com/topic/affirmative-action, diakses tanggal 17 Maret 2011.
http://en.wikipedia.org/wiki/Affirmative_action, diakses tanggal 17 Maret 2011.
http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/File%20Publikasi/PENELITIAN%20UII.pdf, diakses tanggal 15 Maret 2011.
http://bungfatur.multiply.com/journal/item/12/Implikasi_keputusan_MK_tentang_sistem_suara_terbanyak, diakses tanggal 18 Maret 2011.
Miftahul Huda “Ultra Petita Dalam Pengujian Undang- Undang”. 30 Juni 2009. http://miftakhulhuda.wordpress.com/2009/06/30/%E2%80%9Cultra-petita%E2%80%9D-dalam-pengujian-undang-undang/, diakses tanggal 23 Maret 2011.

Downloads

Published

2016-05-20

How to Cite

Faisol, Mohamad. 2016. “Vonis Mahkamah Konstitusi Mengeksaminasi Keterwakilan Perempuan”. Jurnal Konstitusi 8 (2):45-68. https://doi.org/10.31078/jk823.

Issue

Section

Articles