Positive Legislature dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Mengenai Upaya Hukum Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

Authors

  • Arief Rachman Hakim FH UPN Veteran Jawa Timur
  • Yulita Dwi Pratiwi Kementerian Hukum dan HAM RI UPT. Balai Harta Peninggalan Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31078/jk1949

Keywords:

Negative Legislature, Positive Legislature, Upaya Hukum.

Abstract


Constitutional Court as negative legislature as time goes by has become positive legislature, recently Constitutional Court verdict Number 23/PUU-XIX/2021 regarding Articel 235 examination from Bankruptcy Law and Debt Payment Postponement (PKPU) toward Indonesia’s Constitution (UUD NRI 1945), considered to cause constitutional losses because it does not regulate the existence of legal remedies against the PKPU verdict. This research aims to analyze the Judges consideration (ratio decidendi) of the Constitutional Court’s verdict regarding the legal remedies of PKPU verdict in accordance with the principles of justice and legal certainty and to analyze the enforcement of the Constitutional Court verdict regarding the legal remedies for the PKPU verdict which are positive legislation. This article used normative legal research method. The results of the study show that the progressivity in constructing the legal remedies in PKPU verdict with certain conditions (Conditionally Unconstitutional). The Constitutional Court’s decision which is final and binding in its implementation is not in accordance with the theory. It should be realized that in a decision that is self-executing, it still requires bureaucratic procedures to address the decision so that it can be implemented consistently in accordance with the principle of erga omnes.

References

Jurnal
Ali, Mohammad Mahrus, Meyrinda Rahmawaty Hilipito dan Syukri Asy’ari, “Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Konstitusi Yang Bersifat Konstitusional Bersyarat Serta Memuat Norma Baru,” Jurnal Konstitusi 12, no. 3 (2015): 631-62. https:// doi.org/10.31078/jk12310
Chakim, M. Lutfi. “Mewujudkan Keadilan Melalui Upaya Hukum Peninjauan Kembali Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi.” Jurnal Konstitusi 12, no. 2 (2016): 328-52. https://doi.org/10.31078/jk1227.
Dani, Umar. “Memahami Kedudukan Pengadilan Tata Usaha Negara Di Indonesia: Sistem Unity of Jurisdiction Atau Duality of Jurisdiction? Sebuah Studi Tentang Struktur Dan Karakteristiknya/Understanding Administrative Court in Indonesia: Unity of Jurisdiction or Duality .” Jurnal Hukum dan Peradilan 7, no. 3 (2018): 405-24. http://dx.doi.org/10.25216/jhp.7.3.2018.405-424.
Indrayana, Denny. “Komparasi Sifat Mengikat Putusan Judicial Review MK Dan PTUN.” Mimbar Hukum 19, no. 3 (2007): 335–485. https://doi.org/10.22146/jmh.19074
Julyano, Mario, and Aditya Yuli Sulistyawan. “Pemahaman Terhadap Asas Kepastian Hukum Melalui Konstruksi Penalaran Positivisme Hukum.” Crepido 1, no. 1 (2019): https://doi.org/10.14710/crepido.1.1.13-22.
Martitah, “Progresivitas Hakim Konstitusi Dalam Membuat Putusan (Analisis Terhadap Keberadaan Putusan Mahkamah Konstitusi Yang Bersifat Positive Legislature),” Masalah-Masalah Hukum 41, no. 2 (2012): 315-25. 10.14710/mmh.41.2.2012.315- 325.
Maulidi, M. Agus. “Menyoal Kekuatan Eksekutorial Putusan Final Dan Mengikat Mahkamah Konstitusi,” Jurnal Konstitusi 16, no. 2 (2019): 339-62. https://doi. org/10.31078/jk1627.
Rishan, Idul. “Konsep Pengujian Formil Undang- Undang Di Mahkamah Konstitusi,” Jurnal Konstitusi 18, no. 1 (2021):1–21.https://doi.org/10.31078/jk1811.
Rugian, Irene Angelita. “Prinsip Proporsionalitas Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi (Studi Perbandingan Di Indonesia Dan Jerman).” Jurnal Konstitusi 18, no. 2 (2021): 461–79.
Salman, Radian, Sukardi Sukardi, and Mohammad Syaiful Aris. “Judicial Activism or Self-Restraint : Some Insight Into the Indonesian Constitutional Court.” Yuridika 33, no. 1 (2018): 145-70. https://doi.org/10.20473/ydk.v33i1.7279.
Saragih, Haposan Dwi Pamungkas, “Penerapan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 Tentang Penetapan Tersangka Sebagai Objek Peradilan,” Lex et Societatis IV, no. 5 (2016): 52-61. https://doi.org/10.35796/les.v4i5.11952.
Siahaan, Maruarar. “Peran Mahkamah Konstitusi Dalam Penegakan Hukum Konstitusi,” Jurnal Hukum Ius Quia Iustum 16, no. 3 (2009): 357-78.
-------------------------. “Integrasi Konstitusional Kewenangan Judicial Review Mahkamah Konstitusi Dan Mahkamah Agung.” Jurnal Konstitusi 17, no. 4 (2021): 729-52. https://doi.org/10.31078/jk1742.
Sitabuana, Tundjung Herning. “Calon Perseorangan Dalam Pilkada (Analisis Yuridis Terhadap Putusan MK RI Nomor 5/PUU-V/2007),” Masalah-Masalah Hukum 42, no. 2 (2013): 204-10. 10.14710/mmh.42.2.2013.204-210.
Suhariyanto, Budi. “Masalah Eksekutabilitas Putusan Mahkamah Konstitusi Oleh Mahkamah Agung.” Jurnal Konstitusi 13, no. 1 (2016): 171-90. https://doi. org/10.31078/jk1318.

Buku
Asshiddiqie, Jimly. Hukum Acara Pengujian Undang-Undang. Jakarta: Konstitusi Press, 2006.
———. Teori Hierarki Norma Hukum. Jakarta: Konstitusi Press, 2021.
Bello, Petrus C.K.L. Hukum & Moralitas Tinjauan Filsafat Hukum. Jakarta: Erlangga, 2012.
Brewer-Carías, Allan. Constitutional Courts As Positive Legislators: A Comparative Law Study. Cambridge: Cambridge University Press, 2011.
Efendi, Dyah Ochtorina Susanti dan A’an. Penelitian Hukum (Legal Research). Jakarta: Sinar Grafika, 2014.
Fadjar, A. Mukthie. Tipe Negara Hukum. Malang: Bayumedia Publishing, 2004.
Fuady, Munir. Hukum Pailit Dalam Teori & Praktek. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2017.
Kelsen, Hans. General Theory of Law and State. New York: Russel & Russel, 1973.
Konstitusi, Asosiasi Pengajar Hukum Mahkamah. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Sekretariat Jenderal MKRI, 2010.
Martitah. Mahkamah Konstitusi: Dari Negative Legislature Ke Positive Legislature. Jakarta: Konstitusi Press, 2013.
Marzuki, Peter Mahmud. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Kencana, 2008.
———. Teori Hukum. Jakarta: Kencana, 2020.
Mertokusumo, Sudikno. Hukum Acara Perdata Indonesia. Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 2010.
Rousseau, Jean Jacques. The Social Contract. Edited by Christoper Betts. New York: Oxford University Press, 1994.
Sjahdeini, Sutan Remy. Hukum Kepailitan Memahami Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2010.
Subhan, M. Hadi. Hukum Kepailitan: Norma dan Praktik di Pengadilan. Jakarta: Kencana, 2014.
Sukriono, Didik. Hukum Konstitusi Dan Konsep Otonomi. Malang: Setara Press, 2013.

Makalah/Laporan
Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Atas Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang . Jakarta, 2018.

Internet
Faiz, Pan Mohamad. “Dekonstruksi Ne Bis In Idem Di Mahkamah Konstitusi.” diakses 1 January 2022. https://panmohamadfaiz. com/2019/03/04/dekonstruksi-ne-bis-in-idem-di-mahkamah-konstitusi/.
Winarto, Yudho. “Kata AKPI Atas Putusan MK Yang Membuka Upaya Hukum Atas Putusan PKPU Dan Pailit.” Kontan.Co.Id., diakses 31 Desember 2021. https:// nasional. kontan.co.id/news/kata-akpi-atas-putusan-mk-yang-membuka-upaya-hukum-atas-putusan-pkpu-dan-pailit.

Peraturan Perundang-Undangan
Indonesia. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi. Lembaran Negara No. 98 Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara No. 4316.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Lembaran Negara No. 131 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara No. 4443.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung. Lembaran Negara No. 9 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara No. 4359.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi. Lembaran Negara No. 70 Tahun 2011, Tambahan Lembaran Negara No. 5226.
Mahkamah Konstitusi. Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor: 06/PMK/2005 Tentang Pedoman Beracara Dalam Perkara Pengujian Undang-Undang.
Mahkamah Agung. Surat Edaran Mahkamah Agung No. 7 Tahun 2014 Tentang Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali dalam Perkara Pidana.

Putusan
Mahkamah Konstitusi. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34/PUU-XI/2013.
Mahkamah Konstitusi. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 23/PUU-XIX/2021.

Downloads

Published

2022-12-01

How to Cite

Hakim, Arief Rachman, and Yulita Dwi Pratiwi. 2022. “Positive Legislature Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Mengenai Upaya Hukum Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang”. Jurnal Konstitusi 19 (4):933-56. https://doi.org/10.31078/jk1949.

Issue

Section

Articles