Menakar Konstitusionalitas Penundaan dan/atau Pemotongan Anggaran Transfer ke Daerah dalam UU APBN

Authors

  • Proborini Hastuti Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31078/jk1945

Keywords:

APBN, Desentralisasi, Kesatuan, Keuangan Negara, Transfer ke Daerah.

Abstract


 Provisions regarding delays and/or withholding of transfers to regions by the Government in the APBN Law create problems when they are considered to create legal uncertainty regarding finances, which should be the domain of regional governments. This study aims to analyze: the constitutional urgency of the existence of a transfer budget to the regions from the center and the suitability of the sanctions for delaying and/or cutting budget transfers to the areas in the APBN Law. The study results show that transfers to the regions are a form of constitutional embodiment in the form of handing over financial resources to the areas as an actualization of effective fiscal decentralization. However, in practice, some regions do not comply with budget allocations, so the implications for regional financial management are not on target. On the other hand, the provision of sanctions for delaying and/or withholding funds transfers to the regions is in line with the financial construction of the unitary state with a decentralized system. This has also been strengthened through Constitutional Court Decision No. 5/PUU-XVI/2018.

Author Biography

Proborini Hastuti, Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta

Faculty of Sharia and Law

References

Jurnal
Choudhury, Nafaz. “Revisiting Critical Legal Pluralism: Normative Contestations in the Afghan Courtroom”, Asian Journal of Law and Society 4, no. 1, (2017): 229-255.
Hudi, Moh. “Kedudukan dan Tanggungjawab Presiden dalam Sistem Presidensial di Indonesia.” Mimbar Yustitia 2, no. 2 (Desember 2018): 173-190.
Illahi, Benni Kurnia dan Muhammad Ikhsan Alia. “Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara Melalui Kerja Sama BPK dan KPK.” Jurnal Integritas 3, no. 2 (Desember 2017): 37-78.
Nursadi, Harsanto. “Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah: Transfer Pusat ke Daerah, Pemerataan Keuangan Daerah dan Kapasitas Daerah,” Jurnal Hukum dan Pembangunan Edisi Khusus Dies Natalis 85 FHUI (2009): 254-276.
Prihastuti, Diane. “Tinjauan Yuridis Desentralisasi dan Otonomi Daerah dalam Proses Pemerintahan Dikaitkan Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.” Jurnal Legislasi Indonesia 19, no. 1 (Maret 2022): 29-41.
Ridwansyah, Muhammad. “Upaya Menemukan Konsep Ideal Hubungan Pusat-Daerah Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.” Jurnal Konstitusi 14, no. 4 (Desember 2017): 838-858.
Sidig, Danar Sutopo. “Desentralisasi Fiskal dan Kesenjangan Pendapatan Antar Provinsi di Indonesia,” Prosiding Simposium Nasional Keuangan Negara 1, no. 1 (2018): 978-1001.
Simandjuntak, Reynold. “Sistem Desentralisasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Perspektif Yuridis Konstitusional.” De Jure: Jurnal Syariah dan Hukum 7, no. 1 (2015): 57-67.
Wardhana, Adhitya, dkk. “Dampak Transfer Pemerintah Pusat Terhadap Penurunan Ketimpangan Pendapatan Di Indonesia.” Jurnal Sosiohumaniora 15, no. 2 (2013): 111 – 118.
Wibisana, Andri Gunawan. “Kritik Konseptual atas Sanksi Administratif dalam Hukum Lingkungan di Indonesia.” Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia 6, no. 1 (2019): 41-71.
Wibisana, Andri Gunawan. ”Menulis di Jurnal Hukum: Gagasan, Struktur, dan Gaya.” Jurnal Hukum & Pembangunan 49, no. 2 (2019): 471-496.
Wijayanti, Septi Nur. “Hubungan Antara Pusat dan Daerah Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.” Media Hukum 23, no. 2 (2016): 187- 198.

Tesis/Disertasi
Badrudin, Rudy. “Pengaruh Desentralisasi Fiskal terhadap Belanja Modal, Pertumbuhan Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.” Disertasi, Universitas Airlangga, 2012.
Rahmanurrasjid, Amin. “Akuntabilitas Dan Trasnparansi dalam Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah untuk Mewujudkan Pemerintahan yang Baik di Daerah.” Tesis, Universitas Diponegoro, 2008.

Buku
Direktorat Jenderal Anggaran. Postur APBN Indonesia. Jakarta: Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2014.
HR, Ridwan. Hukum Administrasi Negara (Edisi Revisi). Jakarta: Rajawali Pers, 2017.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. APBN Kita: Kinerja dan Fakta. Jakarta: Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2018.
Musgrave, Richard A. dan Peggy B. Musgrave. Public Finance in Theory and Practice (Fourth Edition). New York: McGraw-Hill Book Company, 1984.
Rodden, Jonathan A., G. S. Eskeland, dan Jennie Litvack. Fiscal Decentralization and the Challenge of Hard Budget Constraints. London: The MIT Press, 2003.
Schroeder, L. dan P. Smoke. Intergovernmental Fiscal Transfers: Concepts, International Practice, and Policy Issues. Manila: Asian Development Bank, 2003.

Website
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. “Apakah Ada Sanksinya Apabila IKD Tidak Disampaikan Tepat Waktu?”. Diakses 2 November 2022, https://djpk.kemenkeu.go.id/?ufaq=apakah-ada-sanksinya-apabila-ikd-tidak-disampaikan-secara-tepat-waktu,
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. “Sanksi Penundaan DAU atas Penyampaian Laporan Belanja Infrastruktur yang Pendanaannya bersumber dari Dana Transfer Umum.” Diakses 4 Juli 2021. http:// www.djpk.kemenkeu.go.id/?page_id=7657.
Fauzia, Mutia. “6 Daerah Kena Sanksi dari Sri Mulyani karena APBD Tak Seusai Ketentuan.” Diakses 3 Juli 2021. https://money.kompas.com/read/2020/07/07/174710726/6- daerah-kena-sanksi-dari-sri-mulyani-karena-apbd-tak-seusai-ketentuan.
Lestari, Daurina dan Arrijal Rachman. “Dana TKDD yang Mengendap di Rekening Pemda Capai Rp90 Triliun.” Diakses 3 Juli 2021. https://www.viva.co.id/arsip/1257214- dana-tkdd-yang-mengendap-di-rekening-pemda-capai-rp90-triliun.
Mardatillah, Aida. “Sanksi Penundaan-Pemotongan Dana Daerah Dinilai Inkonstitusional.” Diakses 4 Juli 2021. https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5ab3e7800ee70/ sanksi-penundaan-pemotongan-dana-daerah-dinilai-inkonstitusional/.
Mustami, Adinda Ade. “Sanksi Buat Daerah Tak Penuhi Mandatory Spending.” Diakses 5 November 2022. https://nasional.kontan.co.id/news/sanksi-buat-daerah-tak-penuhi-mandatory-spending.
Nugraha, Yoga Nurdiana. “Ketergantungan Fiskal Daerah Dalam Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal di Indonesia.” Diakses 05 Juli 2021. https://www. kemenkeu.go.id/publikasi/artikel-dan-opini/ketergantungan-fiskal-daerah-dalam-pelaksanaan-desentralisasi-fiskal-di-indonesia/.
Olivia, Grace. “Daerah Belum Penuhi Mandatory Spending untuk Pelayanan Publik.” Diakses 3 Juli 2021. https://nasional.kontan.co.id/news/daerah-belum-penuhi-mandatory-spending-untuk-pelayanan-publik.
Wildan, Muhamad. “Perpres APBN 2020 Pangkas Pagu Transfer ke Daerah.” Diakses 6 Juli 2021. https://ekonomi.bisnis.com/read/20200406/10/1223264/perpres-apbn-2020-pangkas-pagu-transfer-ke-daerah.

Putusan
Mahkamah Konstitusi. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 5/PUU-XVI/2018.

Downloads

Published

2022-12-01

How to Cite

Hastuti, Proborini. 2022. “Menakar Konstitusionalitas Penundaan Dan Atau Pemotongan Anggaran Transfer Ke Daerah Dalam UU APBN”. Jurnal Konstitusi 19 (4):843-64. https://doi.org/10.31078/jk1945.

Issue

Section

Articles