MAKNA PASAL 33 UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DALAM PEMBANGUNAN HUKUM EKONOMI INDONESIA

Authors

  • Elli Ruslina Fakultas Hukum Universitas Pasundan Jl. Lengkong Besar No. 68 Bandung

DOI:

https://doi.org/10.31078/jk913

Keywords:

principle of togetherness, brotherhood, society, individual

Abstract


Article 33 of the 1945 Constitution serves as the basis for Indonesian  Economy. It contains the principle of togetherness and brotherhood. Therefore, in the development of Indonesian Economic Law, Article 33 of the 1945 Constitution is imperative in nature that it is asserted in the laws and regulations concerning the economy, “...it is the prosperity of the society that should be prioritized...not the welfare of individuals”.

References

Arief, Sritua, 1998, Teori dan Kebijaksanaan Pembangunan, Jakarta: CIDES. Asshiddiqie, Jimly, 2010, Konstitusi Ekonomi, Jakarta: Kompas.
Damanik, E.D. 1985, Kemakmuran Masyarakat Berasaskan Koperasi, dalam Membangun Sistem Ekonomi Nasional: Sistem Ekonomi Dan Demokrasi Ekonomi, Jakarta: UI Press.
Hatta, Mohammad, 1956, Pidato Hari Koperasi.
__________, 1963, Persoalan Ekonomi Sosialis Indonesia, Jakarta: Jambatan
__________, 1967, Masalah Bantuan Perkembangan Ekonomi bagi Indonesia, Jakarta: Jambatan
Kusuma, RM.A.B., 2009, Lahirnya Undang Undang Dasar 1945: Memuat Salinan Dokumen Otentik, Jakarta: Fakultas Hukum UI
Lunati, M. Teresa, 1997, Ethical Issues in Economics: From Altruism to Cooperation to Equity, London: Mac Millan Press
Manan, Bagir, 1995, Pertumbuhan dan Perkembangan Konstitusi Suatu Negara, Bandung: Mandar Maju.
Mubyarto, 2004, Neoliberalisme, Yogyakarta: Pustep UGM, Revrisond Baswir, Revrisond, 2003, “Ekonomi Rakyat, Ekonomi Kerakyatan dan Koperasi sebagai Sokoguru Perekonomian Nasional”, mimeo, Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Yogyakarta.
Sen, Amartya, 2002, Rationality and Freedom, Cambridge: The Belknap Press
Smith, Adam (1776), 1992, The Wealth of Nations, edited with Introductions by Andrew S. Skinner, London: Penguin Books
J.W.S mith, 2000, Economic Democracy: The Political Struggle of The Twenty- First Century, New York: M.E Sharpe
Soewardi, Herman, 1989, Koperasi (Suatu Kumpulan Makalah), Bandung: Ikopin Soekarno, 2003, Lahirnya Pantja-Sila: Pidato Pertama tentang Pancasila Blitar: Departememen Penerangan Republik Indonesia.
Sudgen, Robert, 1993, “Welfare, Resources, and Capabilities: A Review of Inequality Reexamined by Amartya Sen”,
Swasono, Sri-Edi, 1985, Membangun Sistem Ekonomi Nasional: Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi, Jakarta: UI Press.
__________, 1997, Pasar Bebas yang Imajiner: Distorsi Politik dan Pertentangan Kepentingan Internasional, Kantor Menko Ekuin, mimeo.
__________, 2004, Kebersamaan dan Asas Kekeluargaan, Jakarta: UNJ
__________, 2005, Ekspose Ekonomi: Mewaspadai Globalismedan Pasar Bebas, Yogyakarta: Pustep UGM.
__________, 2007, Indonesia is Not for Sale: Sistem Ekonomi untuk Sebesar-besar Kemakmuran Rakyat, Jakarta: Bappenas.
__________, 2008, “Kerakyatan, Demokrasi Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”, mimeo.
__________, 2008, Tentang Demokrasi Ekonomi Indonesia, Jakarta: Bappenas,__________, 2010, Kembali Ke Pasal 33 UUD 1945 Menolak Neoliberalisme, Jakarta: Yayasan Hatta
Wignjosoebroto, Soetandyo, 2002, Hukum: Paradigma, Metode dan Dinamikanya, Jakarta: LSAM & HUMA
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Hasil Amandemen Himpunan Risalah Sidang-sidang BPUPKI dan PPKI yang berhubungan dengan Penyusunan UUD 1945, Sekretariat Negara RI, dalam Muhammad Yamin, Naskah Persiapan UUD 1945 Jilid Pertama, 1959
Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor: 21-22/PUUV/2007, Selasa 25 Maret 2007, Perkara Permohonan Pengujian UU No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan terhadap UUD 1945.

Downloads

Published

2016-05-20

How to Cite

Ruslina, Elli. 2016. “MAKNA PASAL 33 UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DALAM PEMBANGUNAN HUKUM EKONOMI INDONESIA”. Jurnal Konstitusi 9 (1):49-82. https://doi.org/10.31078/jk913.

Issue

Section

Articles