Kedudukan Kelompok Minoritas dalam Perspektif HaM dan Perlindungan Hukumnya Di Indonesia

Authors

  • Yogi Zul Fadhli Staf Departemen Advokasi LBH Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31078/jk1128

Keywords:

Minorities, Human Rights, Equality, Special Rights, Legal Protection

Abstract


Minority group is a social entity which can not be denied its existence. The plural minority condition is defined as diversity of the majority on the basis of identity, religion, language, ethnicity, culture or gender. The number is usually not much when compared to the population in a country and be in a dominant position. Vulnerable minority groups become victims of human rights, therefore the legal protection given. In a human rights perspective, this group is at a level equivalent  to other individual rights holders and have special rights. Special rights are not privileges, but rights granted so the dignity of minority groups can be lifted.

References

Adnan Buyung Nasution dan A. Patra M. Zen, 2006, “Instrumen Internasional Pokok Hak Asasi Manusia”, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Al Khanif, 2010, Hukum Dan Kebebasan Beragama Di Indonesia, Yogyakarta: LaksBang Mediatama.
Azyumardi Azra, 2013, “Waspadai Sektarianisme”, Koran Kompas, 11 Januari.
Eko Riyadi dan Syarif Nurhidayat ed., 2012, To Promote: Membaca Perkembangan Wacana Hak Asasi Manusia di Indonesia, Yogyakarta: Pusham UII.
_______, ed., 2012, Vulnerable Groups: Kajian dan Mekanisme Perlindungannya, Yogyakarta: Pusham UII.
Hans Kelsen, 2013, General Theory of Law and State, terjemah, Raisul Muttaqien, Teori Umum Tentang Hukum Dan Negara, Bandung: Nusa Media.
Hikmat Budiman, 2005, “Minoritas, Multikulturalisme, Modernitas”, dalam Hikmat Budiman, ed., Hak Minoritas Dilema Multikulturalisme Di Indonesia, Jakarta Selatan: The Interseksi Foundation/Yayasan Interseksi.
Human Rights Watch Reporting, 2013, Atas Nama Agama (Pelanggaran Terhadap Minoritas Agama Di Indonesia), Februari.
Komentar Umum Komite Hak Asasi Manusia ”Nondiskriminasi”, Sesi ke-37, 1989, Kompilasi Komentar Umum dan Rekomendasi Umum yang Diadopsi oleh Badan-Badan Perjanjian Hak Asasi Manusia, U.N. Doc. HRI\GEN\1\Rev.1 at 26 (1994).
Komentar Umum Komite Hak Asasi Manusia Nomor 23, “Pasal 27”, Sesi ke-50, 1994, Kompilasi Komentar Umum dan Rekomendasi Umum yang Diadopsi oleh Badan-Badan Perjanjian Hak Asasi Manusia, U.N. Doc. HRI\GEN\1\Rev.1 at 38 (1994)
Miriam Budiarjo, 1996, Demokrasi di Indonesia (Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Pancasila), Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rhona K.M. Smith, et.al., 2008, Hukum Hak Asasi Manusia, Yogyakarta: Pusham UII.
Siti Zuliyah, 2006, “Penegakan Hak Asasi Manusia Sebagai Sarana Mewujudkan Civil Society,” Jurnal Ilmu Hukum, Vol.3, 1 Februari.
Suparman Marzuki, 2011, Tragedi Politik Hukum HAM, Yogyakarta: Pusham UII dan Pustaka Pelajar.
Teuku Cemal Hussein, 1992, “Posisi Kelompok Minoritas Magribi Dalam Masyarakat Perancis Pada Dasawarsa 1980”, Skripsi Pada Fakultas Sastra UI, Jakarta: 3 Maret.

Downloads

Published

2016-05-20

How to Cite

Zul Fadhli, Yogi. 2016. “Kedudukan Kelompok Minoritas Dalam Perspektif HaM Dan Perlindungan Hukumnya Di Indonesia”. Jurnal Konstitusi 11 (2):352-70. https://doi.org/10.31078/jk1128.

Issue

Section

Articles