Pertanggungjawaban Presiden dan Mahkamah Konstitusi

Authors

  • Andy Wiyanto mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah

DOI:

https://doi.org/10.31078/jk738

Abstract


PendAhuluAnLord Acton dalam sebuah surat mengingatkan bahwa, power trends to corrupt and absolute power corrupt absolutely.375 Oleh sebab itu, seorang pemikir besar mengenai negara dan hukum dari Perancis bernama Charles de Secondat baron de Labrede et de Montesquieu memisahkan kekuasaan memerintah negara yang dilaksanakan oleh masing-masing badan yang berdiri sendiri. Dengan ajarannya itu Montesquieu berpendapat bahwa:“Apabila kekuasaan negara itu dipisahkan secara tegas menjadi tiga, yaitu: kekuasaan perundang-undangan, kekuasaan melaksanakan pemerintahan, dan kekuasaan kehakiman, dan masing-masing kekuasaan itu dipegang oleh badan yang berdiri sendiri,  ini akan menghilangkan kemungkinan timbulnya tindakan yang sewenang-wenang dari seorang penguasa, atau tegasnya tidak memberikan kemungkinan dilaksanakannya sistem pemerintahan absolutisme.” ...

References

buku:
Adam, Asvi Warman, 2007. Pelurusan Sejarah Indonesia, Yogyakarta: Ombak.
Asshiddiqie, Jimly, 2004. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945, Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Press.
---------, 2005. Model-Model Pengujian Konstitusional di Berbagai Negara, Jakarta: Konstitusi Press.
---------, 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid I, Jakarta: Konstitusi Press.
---------, 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid II, Jakarta: Konstitusi Press.
---------, 2006. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, Jakarta: Sekretaris Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.
---------, 2007. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Asshiddiqie, Jimly, dan Muchamad Ali Syafa’at, 2006. Teori Hans Kelsen tentang Hukum, Jakarta: Konstitusi Press.
Asshiddiqie, Jimly, et al, 2006. Gagasan Amandemen UUD 1945 dan Pemilihan Presiden secara Langsung, Jakarta: Sekretaris Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.
Fadjar, Abdul Mukthie, 2006. Hukum Konstitusi & Mahkamah Konstitusi, Yogyakarta: Konstitusi Press & Citra Media.
Hamzah, Teuku Amir, 2003. Ilmu Negara: Kuliah-Kuliah Padmo Wahjono, SH, Jakarta: Indo Hill Co.
Harun, Refly, Zainal AM Husein dan Bisariyadi (editor), 2004. Menjaga Denyut Konstitusi: Refleksi Satu Tahun Mahkamah Konstitusi, Jakarta: Konstitusi Press.
Huda, Ni’matul, 2006. Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Indrayana, Denny, 2007. Amandemen UUD 1945 Antara Mitos dan Pembongkaran, Bandung: Mizan.
Koesnardi, Moh., dan Bintan R. Saragih, 2000. Ilmu Negara, Jakarta: Gaya Media Pratama.
Kusuma, RM. A.B., 2004. Lahirnya Undang-Undang Dasar: Memuat Salinan Dokumen Otentik Badan Oentoek Menyelidiki Oesaha-Oesaha Persiapan Kemerdekaan, Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Latif, Yudi, et al, 2009. Syarah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Perspektif Islam, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.
Mahendra, Yusril Ihza, 1996. Dinamika Tatanegara Indonesia: Kompilasi Aktual Masalah Konstitusi, Dewan Perwakilan dan Sistem Kepartaian, Jakarta: Gema Insani Press.
Mahfud, Mohammad, 2001. Dasar & Struktur Ketatanegaraan Indonesia Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta.
---------, 2007. Perdebatan Hukum Tata Negara: Pasca Amandemen Konstitusi, Jakarta: LP3ES.
Marzuki, Mohammad Laica, 2006. Berjalan-Jalan di Ranah Hukum, Jakarta: Sekretariat Jenderal & Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.
---------, 2009. “Kesadaran Berkonstitusi dalam Kaitan Konstitusionalisme”, Jurnal Konstitusi, Volume 6 Nomor 3, September 2009, Jakarta: Mahkamah Konstitusi.
MPR RI, 2008. Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Sesuai dengan Urutan Bab, Pasal, dan Ayat, Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.
Puspa, Yan Pramadya, 1977. Kamus Hukum Edisi Lengkap: Bahasa Belanda Indonesia Inggris, Semarang: Aneka Ilmu.
Soehino, 2004. Ilmu Negara, Yogyakarta: Liberty.
Tim Penyusun Naskah Buku 3 Tahun MK, 2006. Menegakkan Negara Hukum yang Demokratis: Catatan Perjalanan Tiga Tahun Mahkamah Konstitusi 2003-2006, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.
Yudho, Winarno, et al, 2005. Mekanisme Impeachment dan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengkajian-Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstirusi RI.
Zoelva, Hamdan, 2005. Impeachment Presiden: Alasan Tindak Pidana Pemberhentian Presiden Menurut UUD 1945, Jakarta: Konstitusi Press.

Peraturan Perundang-undangan:
Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Indonesia, Tap MPR No. III/MPR/1978 tentang Kedudukan dan Hubungan Tata Kerja Lembaga Tertinggi dengan/atau Antar Lembaga- Lembaga Tinggi Negara.

jurnal dan Majalah:
Amsari, Feri., 2005. “Masa Depan MK: Kesesuaian Teori dan Implementasi”, Jurnal Konstitusi, Volume 5 Nomor 1, Juni 2008, Jakarta: Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
Cahyawati, Dwi Putri., 2002. “Menelaah Keberadaan Mahkamah Konstitusi: Pengaruh Gagasan Pembentukannya terhadap Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia”, Jurnal Hukum FH- UMJ, Volume 1 Nomor 5, Juli 2002, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta.
“Demokrasi dan Nomokrasi dibangun secara Intrerdependen”, Majalah Konstitusi, No. 34, November 2009, Jakarta: Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Downloads

Published

2016-05-20

How to Cite

Wiyanto, Andy. 2016. “Pertanggungjawaban Presiden Dan Mahkamah Konstitusi”. Jurnal Konstitusi 7 (3):209-32. https://doi.org/10.31078/jk738.

Issue

Section

Articles