Mengembalikan Tanggung Jawab Negara dalam Pendidikan: Kritik Terhadap Liberalisasi Pendidikan dalam Uu Sisdiknas dan Uu Bhp

Authors

  • Victor Nalle Williamson Nalle Rush in Social Economics Study Group (Rustig) Bukit Cemara Tidar E2/1, Karangbesuki, Sukun, Malang

DOI:

https://doi.org/10.31078/jk846

Keywords:

liberalization, autonomy, “Badan Hukum Pendidikan”, state’s responsibility

Abstract


Indonesia’s Constitution has mandated that the state has a goal to develop nation’s intellectual. In that framework, the state should have responsibility  for  the  education  of  the  whole  people  of  Indonesia. But by globalization, through the WTO and GATS, Indonesia has been directed toward the liberalization of education. Liberalization is done through legislation that directs the autonomy of state-owned educational institutions, maximizing the role of communities in the state and minimize the role of the state, the format of “Badan Hukum Pendidikan” for all educational institutions, and opening the world of education for foreign educational institutions.

References

Buku:
Asshiddiqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid II. Jakarta: Sekretariat Jenderal Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2006.
Giddens, Anthony. Third Way, Jalan Ketiga: Pembaruan Demokrasi Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000.
Mok, Ka Ho. Education Reform and Education Policy in East Asia. New York: Routledge, 2006.
Murtiningsih, Siti. Pendidikan Alat Perlawanan, Teori Pendidikan Radikal Paulo Freire. Yogyakarta: Resist Book, 2004.
Olssen, Mark, et al. Education Policy: Globalization, Citizenship and Democracy. London: SAGE, 2004.
Tondowidjojo, John. Selecta Giornalista. Surabaya: Yayasan Sanggar Bina Tama, 2009.
Vlk, Ales. Higher Education and GATS: Regulatory Consequences and Stakeholders’ Responses. Enschede: CHEPS, 2006.
Winch, Christopher and John Gingell. Philosophy of Education: The Key Concepts, Second Edition. New York: Routledge, 2008.

Makalah:
Effendi, Sofian. “Strategi Menghadapi Liberalisasi Pendidikan Tinggi”, Jakarta, 2 Mei 2005, 2.
---------, “GATS dan Liberalisasi Pendidikan Tinggi”, Yogyakarta, 22 September 2005, 5.
Joesoef, Daoed, “Asal Usul Kecerdasan Manusia”, Jakarta, 17 Februari 2011, 9.

Internet:
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, “Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 11-14-21-126 dan 136/ PUU-VII/2009”, http://www.mahkamahkonstitusi.go.id%2Fputusan%2FPutusan%2520Perkara%2520No.11-14-21-126%2520-136PUU-VII-2009.pdf&rct=j&q=Putusan%2011-14-21-126%20dan%20136%2FPUU-VII%2F2009&ei=BY8eTuDZNJDSrQeKwrCiAg&usg=AFQjCNGTeUfRqT6dnqqcZqJdNU69N-xGxg&sig2=AWJD7WhnrYNhlyzDdJWYgQ&cad=rja (diakses 2 Juli 2011).
Soekarnen,Andrianto, “Dari Sapi Sampai Orang Asing”, http://www.majalahtrust.com/liputan_khusus/liputan_khusus/367.php (diakses 2 Juli 2011).

Surat Kabar:
Kompas, Biaya Masuk PTN Dikeluhkan, 94 Persen Mahasiswa dari Keluarga Mampu, 11 Juli 2011.
Kompas, Pendidikan Tinggi Ikuti Mekanisme Pasar, 12 Juli 2011.

Peraturan Perundang-undangan:
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 48/Prp/1960 tentang Pengawasan Pendidikan dan Pengajaran Asing.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum.

Downloads

Published

2016-05-20

How to Cite

Williamson Nalle, Victor Nalle. 2016. “Mengembalikan Tanggung Jawab Negara Dalam Pendidikan: Kritik Terhadap Liberalisasi Pendidikan Dalam Uu Sisdiknas Dan Uu Bhp”. Jurnal Konstitusi 8 (4):551-78. https://doi.org/10.31078/jk846.

Issue

Section

Articles